Tuesday, January 18, 2011

Metode Pembagian prosesor

Posted by Margiyono















-->

Beberapa metode yang digunakan untuk mongkonversikan Kunci
menjadi kombinasi tertentu yang akan digunakan fungsi hash, yaitu :
Metode Pembagian
Dengan metode ini kita dapat memilih suatu perubah m yang nilainya > dibanding
banyaknya kunci dalam K, misalnya adalah n,dan biasanya dipilih suatu bilangan prima.
Fungsi Hash-nya adalah :
H(k) = k mod m --à untuk alamat kunci 0 s.d. m-1
H(k) = k mod m + 1 --à untuk alamat kunci 1 s.d. m
Contoh :
Diketahui 5 buah nomor mahasiswa adalah 10347, 87492, 34212 dan 88688
yang akan disimpan kedalam array L yang terdiri dari 100 buah alamat yang
masing-masing alamat terdiri dari 2 karakter, yaitu : 00..99.
Cara untuk menentukan fungsi hash-nya adalah :
Langkah pertama dipilih dahulu bilangan prima yang dekat dengan 99, misalnya m=97.
Dengan menggunakan fungsi Hash H(k) = k mod m, maka :
H(10347) = 65, H(87492) = 95, H(34212) = 68, H(88688) = 30
Metode Midsquare
Dalam metode ini, kunci yang diketahui dikuadratkan, dan fungsi Hash-nya adalah :
H(k) = l
Nilai l diperoleh dengan menghapus digit-digit pada kedua sisi dari k2, dengan
catatan bahwa banyaknya digit disebelah kiri dan sebelah kanan harus sama.
Jika tidak sama, maka pada digit kiri seolah-olah ditambahkan sejumlah trailing zero,
sehingga akan menghasilkan alamat yang benar.
Sehingga penyelesaian untuk kasus seperti diatas adalah sbb :
k 10347 87492 34212 88688
k2 107060409 76548500564 1170460944 7865561344
H(k) 06 85 46 56
Penjumlahan Digit
Dalam Penjumlahan digit, kunci yang diketahui bisa dipecah menjadi beberapa
kelompok yang masing-masing terdiri dari beberapa buah digit, misalnya
2 buah digit. Kemudian digit-digit dari kelompok yang ada dijumlahkan.
Pemecahan dan penjumlahan terus dilakukan jika jumlah keseluruhan kelompok
yang ada masih > dari banyaknya alamat yang dipakai.
Sehingga penyelesaian untuk kasus seperti diatas adalah sbb :
H(10347)=1+03+47=51
H(87492)=8+74+92=174=1+74=75
H(34212)=3+42+12=57
H(88688)=8+86+88=182=1+82=83
Tabrakan adalah suatu keadaan dimana dua buah atau lebih record (rekaman) yang mempunyai
data kunci yang berbeda mempunyai alamat hash yang sama. Prosedur yang baik untuk
mengatasi adanya tabrakan antara lain terhadap perbandingan banyaknya data kunci (n)
dalam K, dan banyaknya alamat hash (m) dalam L.
Beberapa cara untuk mengatasi kemungkinan tabrakan :
  1. Pengalamatan Terbuka (Open Addressing)
  2. Penggandengan (chaining)
Secara umum, cara untuk mengatasi tabrakan dengan pengalamatan terbuka
(open Addressing) adalah sebagai berikut :
Bila sebuah rekaman (record) dengan kunci k akan disisipkan ke dalam tabel alamat hash.
Berdasarkan fungsi hash yang dipakai, alamat untuk kunci k tersebut dihitung, misalnya
pada alamat h. Jika ternyata bahwa lamat h sudah terisi, maka harus dicari alamat lain
yang masih kosong. Cara yang termudah adalah dengan mencari alamat berikutnya
yang kosong. Cara ini disebut dengan linear probing.
Secara umum, cara untuk mengatasi tabrakan dengan pengalamatan terbuka
(open Addressing) adalah sebagai berikut :
Bila sebuah rekaman (record) dengan kunci k akan disisipkan ke dalam tabel alamat
hash. Berdasarkan fungsi hash yang dipakai, alamat untuk kunci k tersebut dihitung,
misalnya pada alamat h. Jika ternyata bahwa lamat h sudah terisi, maka harus d
icari alamat lain yang masih kosong. Cara yang termudah adalah dengan m
encari alamat berikutnya yang kosong. Cara ini disebut dengan linear probing.
Contoh :
Fungsi hash terhadap suatu rekaman adalah sebagai berikut :
Rekaman
A
B
C
K
P
Q
R
Y
Z
H(k)
5
6
7
5
0
1
2
9
0
Maka rekaman-rekaman di atas akan tersimpan dalam memori sebagai berikut
Rekaman
P
Q
R
Z
-
A
B
C
K
Y
Alamat
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penggandengan (chaining) merupakan metode lain yang digunakan untuk mengatasi adanya collision resolution.
Metode ini pada prinsipnya memanfaatkan senarai berantai (yang juga bisa
diimplementasikan dengan array) yang dipasang pada setiap alamat hash l
engkap dengan senarai berantai yang menyimpan rekaman-rekaman yang mempunyai alamat hash yang sama.
Contoh :
Diketahui rekaman-rekaman terdiri dari :
34 56 123 78 93 70 100 21 11 77 28
Carilah nilai hash-nya dari rekaman-rekaman tersebut dengan menggunakan metode
pembagian (alamat hash yang disiapkan misalnya 10 buah yaitu alamat yang bernilai
0 s.d. 9) dan gunakanlah cara penggandengan (chaining) apabila terjadi tabrakan.
Penyelesian :
Fungsi Hash dipilih misalnya adalah k mod 10, sehingga nilai hash yang diperoleh
adalah sebagai berikut :
Rekaman
34
56
123
78
93
70
100
21
11
77
28
H(k)
4
6
3
8
3
0
0
1
1
7
8

Monday, January 17, 2011

PENGANTAR MANAJEMEN

Posted by Margiyono

1. Dalam Fungsi Pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.

  1. Empat pilar dalam fungsi pengorganisasian :

Ø Pilar Pertama :

Pembagian kerja (division of work) adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut

Ø Pilar Kedua:

Pengelompokan Pekerjaan ( Departmentalization) adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu

Ø Pilar Ketiga :

Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy) adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal.

Ø Pilar Keempat :

Koordinasi (Coordination) adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif

  1. Pengertian dari kontribusi dan kompensasi

Ø Kontribusi adalah apa yang dapat diberikan oleh individu bagi organisasi atau perusahaan

Contoh dari kontribusi individu bagi organisasi :

· Usaha

· Kemampuan

· Keahlian

· Loyalitas

· Waktu

· Kompetensi

Ø Kompensasi adalah apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau perusahaan bagi individu

Contoh kompensasi dari organisasi :

· Upah

· Kepastian dan Keamanan Kerja

· Benefit

· Peluang Karir

· Status

· Peluang Promosi

2. Kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi.

  1. Pernyataan tersebut ada benarnya juga, karena dalam kenyataanya memang tidak jarang bahwa orang-orang yang mempunyai posisi/ mempunyai posisi yang kuat mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi orang lain. Beda halnya dengan orang-orang yang tidak mempunyai posisi yang kuat dalam suatu organisasi pastinya juga sulit atau tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi orang lain.
  2. Pengertian sentralisasi dan sentraliasi

Ø Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

Ø Sentraliasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi


3. Staffing atau manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari fungsi pengorganisasian yang berupaya untuk mendapatkan orang-orang dalam organisasi yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perubahan yang dihadapi oleh organisasi.

  1. MSDM menjadi fungsi yang semakin penting dalam suatu organisasi karena Fungsi perasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (dasar ) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Sehingga dengan MSDM yang baik akan maka akan mendpatkan orang-orang yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
  2. Tahapan-tahapa proses manajemen SDM :

a. Langkah pertama: Representasi dan Refleksi dari Rencana Strategis Perusahaan

b. Langkah Kedua: Analisa dari Kualifikasi Tugas yang akan diemban oleh Tenaga Kerja.

c. Langkah Ketiga: Analisa Ketersediaan Tenaga Kerja

d. Langkah Keempat: Melakukan Tindakan Inisiatif

e. Langkah Kelima: Evaluasi dan Modifikasi Tindakan

4. Motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami oleh para manajer karena motivasi merupakan pendorong mengapa individu atau sumber daya manusia dalam organisasi berperilaku dan bersikap dengan pola tertentu.

  1. Teori motivasi kebutuhan (content/needs theory of motivasion) diusung oleh maslow, aldelfer, hezberg dan mcclelland è

Ø Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya

Ø Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :

1. Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat

2. Menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya

3. Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

Ø Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)

1. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya

2. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan

3. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

Ø Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.

  1. Manajer sebaiknya menggunakan positive reinforcement karena Untuk membangkitkan gairah dalam Perusahaan, diperlukan upaya manajer dalam memberi penguatan terhadap bentuk-bentuk tingkah laku pekerja yang dinilai positif. Cara memberikan penguatan ini dapat berbentuk kata-kata pujian, gerakan anggota tubuh yang menyatakan setuju, senyuman, dan bentuk-bentuk gerakan lain yang dapat menyenangkan pekerja/karyawan.

5. Faktor kepemimpinan tidak diragukan lagi tingkat kepentingannya dalam fungsi pengarahan dari keseluruhan fungsi-fungsi manajemen organisasi.

  1. Perbedaan manajer dan pemimpin adalah

Ø Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi

Ø Pemimpin adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

  1. Perbedaan pemimpin dan kepemimpinan adalah

Ø Pemimpin adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Ø Kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah dari padanya, dalam berpikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organizasional.

6. Bagian terakhir dari fungsi manajemen adalah fungsi Controlling.

  1. Mengapa perusahaan memerlukan Fungsi controlling

Karena berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, dan apabila tidak dapat dicapai, maka dicari faktor penyebabnya sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action).

  1. Tahap-tahap dalam proses pengawasan

¯ Tahap Penetapan Standar

Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :

1) Standar phisik

2) standar moneter

3) standar waktu

¯ Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.

¯ Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.

¯ Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.

¯ Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.